This small room miniature was for Claudia's (or I usually called Mochan) seventeenth birthday. Some of the furniture are just look like what exists in her room (Bed, studying table, and shelves), her room wall was painted yellow too. Her gray school bag, her laptop, teddy bear on her bed corner.

This is one of the secret project I told you before. I spent my Idul Fitri holiday making this. It was bliss for me seeing the result.

If you're wondering, what is the framing big tower? Is it a picture? Nooo, it is a window with the Seoul Tower view. It was an alternative window, since the box hadn't got a  window hole.

Unfortunately, I didn't give this on the d-day, since I was sick. It was late October, two months ago.

Can't believe it, time passed so fast. We will left 2011 just in a couple of days. Next year I will go to university, Hmm... I'm excited but also scared. Hahaha. That's all. Wait for my next post :D

Michin and Mochan, taken about 4 or 5 months ago


Dulu... saya sering banget dapat kata "Semangat!", dan kadang-kadang, serius hanya kadang-kadang saking seringnya, dan mungkin jenuh juga, kata itu jadi meaningless. Tapi sekarang saya kangen sekali kalau ada yang bilang itu sama saya. Haha

Seperti kalimat-kalimat bijak yang sering kita tahu. You never knew how meaningful it is until you lost it.
 

Medali dari panitia AdHoc buat adik-adik calon BPH OSIS-MPK

Ngomong-ngomong dari semua kata-kata semangat yang pernah saya dapat, kata semangat di foto diatas yang paling 'ngena' dan entahlah... berkesan? Saya baca itu di saat yang tepat, lucu sekali, padahal itu bukan buat saya.

"SEMANGAT!!!" spesial dari saya untuk pembaca saya, apapun yang terjadi tetap semangat!


This is my first tutorial. Huoooo... This origami Box in a Box was originally Akiko Yamanashi's work. I got the tutorial from here. But it was confusing, so after I figured out how to make this, I managed to make the tutorial on my own and shared it with you guys. Besides, this origami box is useful for everyday life, don't you think?

You need simply a rectangular piece of paper and a ribbon.

First, make a cub board fold.


Fold the edge more than the cub board fold's mark. (See the picture carefully)

Do the same thing to the four paper's edges.

Repeat the cub board fold again.





 


Do the same thing to the four paper's edges




It's finished. You can fill them with sweets or chocolate. Well basically anything that fits.

Wrap it with a ribbon to make it prettier.




Ditampilkan di blog ini dengan ijin pemilik foto :))

Awalnya aku gak mau nerima order ini, karena aku sudah kelas 12, dan waktu itu kegiatanku masih banyak, duh ribet pokoknya, tapi karena kayaknya dia butuh banget, dan gak mau sama alternatif yang aku tawarin, akhirnya aku terima, dengan syarat gak bakal jadi tepat waktu. Hahaha.

Walaupun molor, tetep aja harus kerja keras nyeleseinnya. Tapi secara keseluruhan, proses pembuatannya lancar, dan saya lumayan have fun. Ini figurine pertama kali dan terakhir yang dibikin pake clay Jepang 100%. Hohoho.

Jadi selama ini aku biasa pake 2 jenis clay buat bikin figurine, deco clay sama soft clay. Deco biasanya aku pake buat alasnya, dan soft clay buat mbentuk orang dan bunga2nya. Nah dari pengalaman yang ada, akhirnya aku memutuskan buat nggak pake soft clay yang buatan itu lagi. Kenapa? Karena gampang banget jamuran sodara-sodara. Clayku yang dulu-dulu kebanyakan jamuran soalnya, jamurnya berupa memudarnya warna di clay yang sudah jadi. Ada juga yang jadi merintis-merintis gituh.

Memang akhir-akhir ini aku sudah jarang pakai soft clay itu, tapi akhirnya aku mutusin buat nggak make lagi, demi kepuasan konsumen *gaya abis. Huahaha* dan aku sendiri. Sedih banget rasanya pas liat clay bikinanku jadi jamuran. Bikinnya susah bok. Kalau deco clay sih kualitasnya bagus, buatan Jepang atau yang lokal sama aja, cuma yang jepang lebih putih, tepi nggak ngaruh toh ditutupi cat, jadi saya tetep make. Cuma kebetulan di figurine kali ini ada sisa deco clay Jepang jadi aku pake.

Kalau sering liat buku-buku di gramedia yang clay dari tepung, itu ya resikonya gitu itu.
Walaupun sudah dikasih natrium benzoat masih ada kemungkinan jamuran, namanya aja dari tepung buat makanan.

Untungnya pakai soft clay Jepang :
  • Gampang banget dibentuknya, enak pokoknya.
  • Gak pecah. Suer, sudah terbukti.
  • Tahan lama abisss.
  • Bisa bikin serumit apapun, kalau pernah liat postingan soa clay pecel, ayam penyet, gazebo bunga2 itu bikinnya pake clay Jepang.

Ruginya
  • Mahal. Harganya sekitar 4 kalinya clay itu, tapi ya tahan lama.
  • Kebanyakan variasi (Awal-awalnya habis duit banyak buat beli ini itu <- curhat :P). Jadi buat bikin orang, sama makanan itu pakai merek Cosmos, kalau bikin bunga pakai merek Grace, kalau bikin yang bertekstur kayak kue yang berongga pakai Hearty. Ada juga clay yang jadinya transparan namanya Sukerukun, keren abis.
Aku belum pernah nyoba clay buatan daerah lain sih, kayak Bandung gitu, setauku ada toko supplier clay besar, tapi nggak tahu juga dia produksi clay sendiri apa pakai merek luar.

Yah, saya berharap semoga Indonesia ada clay yang kualitasnya sama kayak Jepang punya, atau saya nanti yang bikin? Haha. Amiiin. Thailand aja punya, saya juga kurang tau sih kualitasnya gimana, yang jelas di Asia Tenggara, Thailand ibaratnya termasuk di depan dalam hal per-clayan dan miniatur.

Mesti toko-toko yang jualan aksesoris clay dan miniatur, kalau aku tanyain kula'annya dimana ya kalau gak di Thai, Hongkong, dan pastilah Jepang. Tapi tetep aja di negara sono kalau nggak tahu tempatnya juga gak nemu. Cerita sedikit, Ibu saya pernah ke Thailand sama Jepang, nyari tempat jualan clay sama miniatur juga katanya ndak nemu, di Thai nemu sih tapi cuma piring2 geje gitu, kalau di Jepang ndak, padahal sudah dibantuin tanya sama temannya Ibu saya yang kuliah disana.

Aku pernah les clay di beberapa tempat, tapi guru saya yang satu ini, namanya Ce Emilia yang paling ekspert dan keren buanget juga belajar di Jepang. Kursus disana sebulan, setiap hari bikin clay. Aku beli clay Jepang juga dari beliau. Sampai sekarang Ce Emil masih sering update ilmu ke Thai kalau nggak ya ke Jepang.
Pengen kayak gitu. Hahaha. Maaf ya buanyak banget ceritanya. Jadi nggak nyambung sama judulnya. Hehehe


Powered by Blogger.